(0271) 642538
kel-ketelan@surakarta.go.id

05-09-2025

WIB

Toponimi Kelurahan Ketelan

Keberadaan kelurahan di wilayah Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta awalnya merupakan bagian dari wilayah Praja Mangkunegaran. Pada masa pemerintahan Mangkunegara VII (1916-1944), struktur birokrasi dan administrasi di bawah kelurahan adalah kampung. Di Kota Mangkunegaran, kantor kelurahan terletak di pojok. Secara filosofis hal ini melambangkan bahwa setiap pemimpin harus selalu mengayomi rakyatnya.

Sekitar tahun 1946 Kapanewon atau Kecamatan Kota Mangkunegaran berganti nama menjadi Kecamatan Banjarsari. Kelurahan-kelurahan yang sebelumnya menjadi wilayah Kecamatan Kota Mangkunegaran secara otomatis dibawah Kecamatan Banjarsari.

Pembagian wilayah Kota Mangkunegaran yang terdiri atas kampung-kampung memiliki spesifikasi tertentu membentuk toponimi yang dapat dibagi dalam beberapa kelompok menurut nama atau gelar, nama kelompok abdi dalem, aktivitas setempat, maupun bentukan baru.


Nama Kampung DI Kelurahan Ketelan

1.   Berdasarkan nama orang terkenal:

Kampung Ngadisuman,

Kampung ini memimiliki nama Ngadisuman dikarenakan mengambil nama dari seorang veteran Tentara Pelajar dan Bekas Rumah Kel, Tersebut masih ada dan terawat dengan baik





2.   Berdasarkan aktivitas dan keadaan setempat:

Kampung Ketelan,

berasal dari kata Ngethel, artinya Mewarnai gelap. Kampung ini merupakan tempat proses pewarnaan Batik dan Iket, Tempat Produksi sudah hampir punah namun ada beberapa keluarga yang masih melestarikan batik namun sudah tidak berdomisili di Ketelan namun berdomisili di Kp Ngadisuman dan Kp. Grogolan




Kampung Jageran,

berasal dari kata Jager, artinya pemburu. Kampung ini merupakan tempat tinggal para pemburu. Kampung Jageran terletak di sebelah timur Grogolan.






Kampung Totogan,

berasal dari kata Notog, artinya Sudut / pertigaan. Kampung ini merupakan tempat tinggal para pedagang / pendatang yang awalnya hanya singgah wilayah utara mangkunegaran  terletak di sebelah timur Kp Jageran.





Kampung Grogolan,

berasal dari kata grogol-an, artinya tempat untuk mengikat hewan-hewan hasil perburuan sebelum disembelih. Kampung ini berada di sebelah Utara Kestalan.

 





Sumber Puro Mangkunegara